Rabu, 08 Desember 2010

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KASUS HERNIA

HERNIA

Pendahuluan

Hernia merupakan suatu kelainan yang sering terjadi pada masyarakat. Orang awam biasanya menyebut hernia dengan istilah “turun berok”. hernia itu sendiri dalam istilah kedokteran dapat d

Hernia merupakan suatu kelainan yang sering terjadi pada masyarakat. Orang awam biasanya menyebut hernia dengan istilah ”turun berok”. Hernia itu sendiri dalam istilah kedokteran dapat diartikan sebagai suatu protrusi atau penonjolan abnormal isi suatu rongga melalui defek atau celah yang lemah dari dinding rongga tersebut. Untuk dapat dikatakan sebagai hernia maka ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu adanya isi hernia, kantong hernia dan cincin hernia. Sebagian besar hernia terjadi pada regio inquinalis dan 50 % diantaranya merupakan hernia indirek.

Anatomi dinding perut

Lapisan dinding perut dari lapisan paling luar ke dalam.

- Lapisan kulit : kutis, subkutis, lemak subkutan dan fasia superfisialis (Fasia Scarpae).

- Otot dinding perut : m.Obliqus abdominalis eksternus, m.Obliqus abdominalis internus, dan m.transversus abdominalis.

- Peritoneum

Fungsi otot dinding perut

- Pernafasan

- Proses BAK dan BAB dengan meningkatkan tekanan intraabdominal.

Perdarahan dinding perut

- Kraniodorsal dari cabang Aa. lntercostac VI-XII dan Aa. Epigastrika superior.

- Kaudal dari A. circumflexa superfisialis , A. Pudenda Eksterna dan A. Epigastrika inferior.

Definisi

Hernia adalah protrusi atau penonjolan isi rongga melalui detek atau bagian lemah (lokus minoris resistensi) dari dinding rongga yang bersangkutan.

Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik dinding perut.

Hernia meliputi 3 unsur. yakni :

1. Kantong hernia (peritoneum parietalis)
2. Isi (Viskus)
3. Pintu atau leher hernia (Lokus minores resistentiae pada dinding abdomen)

Klasifikasi

Berbagai jenis hernia yang ada dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

v Berdasarkan terjadinya

• Hernia kongenital

• Hernia akuisita

v Berdasarkan letak/lokasinya

• Hernia interna

• Hernia eksterna

v Berdasarkan sifatnya/ klinis

• Hernia reponible

• Hernia irreponible

• Hernia inkaserata

• Hernia strangulata

Keterangan

* Hernia kongenital : merupakan hernia yang terjadi sejak lahir karena kelainan bawaan
* Hernia akuisita : merupakan hernia tejadi bukan karena kelainan kongenital
* Hernia interna : merupakan penonjolan isi suatu rongga melalui suatu celah kedalam rongga lain dan tanpa diliputi kantong, contohnya :

ü Hernia diafragmatika (menonjol melalui foramen Bochdalek)

ü Hernia foramen Winslow

ü Hernia mesenterium, biasanya terjadi secara iatrogenik misalnya setelah anastomosis usus

* Hernia eksterna : penonjolan isi suatu rongga ke arah luar seperti dinding perut, pinggang atau perineum, contohnya:

ü Hernia inquinalis

ü Hernia scrotalis

ü Hernia femoralis

ü Hernia umbilikalis

* Hernia reponible : terjadi jika isi hernia dapat keluar masuk, isi hernia keluar biasanya pada saat berdiri atau mengedan (aktifitas) dan masuk pada saat tiduran (istirahat) , hernia jenis ini biasanya tanpa keluhan.
* Hernia irreponible : terjadi jika isi hernia tidak dapat keluar masuk karena sudah ada perlekatan antara isi hernia dengan kantongnya, hernia jenis ini biasanya tanpa keluhan nyeri maupun gangguan pasase usus.
* Hernia inkaserata : terjadi jika isi hernia tidak dapat keluar masuk kerena adanya jepitan isi hernia oleh cincin hernia sehingga timbul gejala gangguan pasase usus seperti mual, muntah, kembung, tidak dapat BAB, tidak dapat flatus.
* Hernia strangulata : terjadi jika isi hernia megalami jepitan oleh cincin hernia sehingga timbul gejala gangguan pasase (obstruksi) dan gangguan vaskularisasi. Gangguan pasase dapat berupa mual, muntah, kembung, tidak dapat BAB, tidak dapat flatus dan gangguan vaskularisasi dapat berupa nyeri yang menyerupai cholik yang lama kelamaan bisa menetap dan dapat diikuti dengan nekrosis daerah yang mengalami jepitan bahkan dapat terjadi perforasi. Bila hernia strangulata hanya menjepit sebagian dinding usus biasanya disebut hernia Richter.

Faktor predisposisi

Hal-hal yang mempermudah terjadinya suatu hernia antara lain :

Ø Riwayat batuk lama : TBC paru

Ø Pekerja pengangkat beban berat

Ø Trauma

Ø Konstipasi lama

Ø Usia tua

Ø Hipertrofi prostat

Ø Iatrogenik

Ø Obesitas

Ø Kebiasaan mengejan saat BAB

Hernia inquinalis

Karena sebagian besar kasus hernia yang terjadi merupakan hernia inquinalis, maka berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai anatomi regio inquinalis, klasifikasi dari hernia inquinalis, gejala klinik, pemeriksaan dan penatalaksanaannya. Hernia inquinalis merupakan salah satu jenis dari hernia eksterna yang artinya penonjolan tersebut dapat dilihat dari luar tubuh, dalam hal ini penonjolannya melalui kanalis inquinalis. Hernia inguinalis lebih banyak dijumpai pada pria dan lebih sering terjadi disebelah kanan.

v Anatomi kanalis inquinalis

• Batas kraniolateral : anulus inquinalis internus (merupakan bagian terbuka dari fasia transversalis dan aponeurosis musculus tranversus abdominis)
• Batas medial bawah : anulus inquinalis eksternus (merupakan bagian terbuka dari aponeurosis musculus oblikus eksternus

• Batas atas / atapnya : aponeurosis musculus oblikus eksternus

• Batas bawah / dasarnya : ligamentum inquinale

Pada pria kanalis inquinalis berisi tali sperma / funikulus spermatikus dan pada wanita berisi ligamentum rotundum.

v Klasifikasi hernia inquinalis

• Hernia inquinalis direct / medialis

Penojolan terjadi tanpa melewati suatu saluran, biasanya merupakan kelainan yang didapat (peninggian tekanan intraabdomen atau kelemahan otot di trigonum Hasselbach) dan terletak sebelah medial dari arteri epigastrika inferior di trigonum Hasselbach. Bentuk benjolan biasanya bulat. Pada pemeriksaan finger tip teraba pada sisi medial jari dan jarang menyebabkan komplikasi.

• Hernia inquinalis indirect / lateralis / kongenital

Dalam hal ini hernia terjadi karena kelainan kongenital yaitu kegagalan penutupan processus vaginalis peritonii. Penonjolannya terjadi melewati saluran yaitu anulus inquinalis internus, kanalis inquinalis dan anulus inquinalis eksternus. Letak benjolan sebelah lateral arteri epigastrika inferior, biasanya bentuk benjolannya memanjang, pada finger tip tes benjolan teraba diujung jari dan sering mengalami komplikasi seperti inkaserasi atau strangulasi.

v Gejala klinik

Gejala dan tanda klinis sebagian besar ditentukan oleh keadaan isi hernia. Gejala yang muncul biasanya berupa benjolan pada lipat paha yang muncul pada waktu berdiri, bersin, batuk atau mengedan dan menghilang pada saat berbaring. Keluhan nyeri jarang dijumpai, jika ada biasanya dirasakan didaerah epigastrium atau paraumbilikal berupa nyeri viseral karena regangan pada mesenterium sewaktu segmen usus masuk ke dalam kantong hernia. Nyeri yang disertai mual atau muntah baru timbul kalau terjadi inkaserasi kerena ileus atau strangulasi karena nekrosis atau gangren.

v Pemeriksaan

Pemeriksaan fisik hernia :

§ Inspeksi : pasien diminta mengedan maka akan terlihat benjolan pada lipat paha, bahkan benjolan bisa saja sudah nampak meskipun pasien tidak mengedan

§ Palpasi : teraba benjolan yang kenyal, mungkin isinya berupa usus, omentum atau ovarium, juga dapat ditentukan apakah hernia tersebut dapat didorong masuk dengan jari / direposisi

§ Aukultasi : bila isi hernia berupa usus maka dapat terdengar bising usus dengan menggunakan stetoskop

§ Finger tip tes : hanya dapat dilakukan pada pria dan pada hernia reponible. Tujuan utamanya untuk membedakan hernia inquinalis lateralis atau medialis, selain itu juga dapat menentukan diameter dan ketebalan cincin hernia. Cara pemeriksaannya : sebelumnya pasien diminta untuk memasukkan hernianya / didorong masuk, kemudian salah satu jari tangan pemeriksa dimasukkan menelusuri jalan masuk hernia, setelah itu pasien diminta mengedan. Jika hernia teraba atau menyentuh ujung jari berarti merupakan hernia lateralis dan bila hernia menyentuh bagian samping jari berarti merupakan hernia medialis.

v Faktor yang dapat mencegah

• Kanalis inqunalis yang berjalan miring

• Struktur musculus oblikus abdominis internus yang menutupi kanalis inquinalis pada saat berkontraksi

• Adanya fascia transversa yang kuat sehingga dapat menutupi trigonum Hasselbach

v Penatalaksanaan

• Konservatif : dengan melakukan reposisi secara bimanual, tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya kearah cincin dengan tekanan lambat tetapi menetap sampai terjadi reposisi , pada anak reposisi dapat dilakukan dengan menidurkan anak menggunakan sedative, ditidurkan dalam posisi Trendelenburg atau kompres es di atas hernia, hal ini dikarenakan pada anak cincin hernia lebih elastis. Bila terjadi inkaserasi atau strangulasi maka keadaan umum pasien diperbaiki terlebih dahulu dengan pemasangan infus, pemasangan catheter, pemasangan NGT dan pemberian antibiotik profilaksis. Setelah keadaan umum diperbaiki maka harus segera dilakukan tindakan operatif

• Operatif : merupakan satu-satunya pengobatan yang rasional

ü Herniotomi : dilakukan pembebasan kantong hernia sampai kelehernya, kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan kemudian direposisi, kantong hernia dijahit ikat setinggi mungkin dan dipotong.

ü Hernioplasty : tindakan memperkecil anulus inquinalis internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inquinalis. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah residif, bisa dengan menggunakan metode Bassini (memperkecil anulus inquinalis internus dengan jahitan terputus, menutup dan memperkuat fasia transversa dan menjahitkan pertemuan musculus transversus internus abdominis dan musculus oblikus internus abdominis yang dikenal dengan nama conjoint tendon ke ligamentum inbquinale Poupart) atau metode Mc Vay (menjahitkan fasia transversa, musculus tramsversus abdominis, musculus oblikus internus abdominis ke ligamentum Cooper.

Pada bayi dan anak-anak tidak dilakukan hernioplasty karena penyebabnya adalah kelainan kongenital, processus vaginalis tidak menutup sedangkan anulus inquinalis internus cukup elastis dan dinding belakang kanalis yang kuat.

Hernia scrotalis
Hernia scrotalis merupakan hernia inquinalis lateralis yang mencapai scrotum (penjelasannya sama seperti hernia inquinalis hanya lokasinya saja yang berbeda), kadang-kadang ukurannya dapat sangat besar. Diagnosa ditegakkan atas dasar benjolan yang dapat direposisi atau jika tidak dapat direposisi, atas dasar tidak adanya pembatasan yang jelas disebalah kranial dan ada hubungan ke kranial melalui anulus eksterna. Hernia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar